Senin, 12 Mei 2008

Faktor - faktor berinvestasi

Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan investasi ?

Sebelum Anda mengambil keputusan memilih suatu instrument investasi, hal penting yang perlu Anda perimbangkan dahulu adalah factor-faktor yang mempengaruhi bidang investasi yang akan Anda pilih.

1. Usia Anda
Anda harus menilai dan memperhitungkan secara cermat berapa usia Anda.

2. Risiko

Ada tiga tipe investor menghadapi risiko ini, yaitu investor yang tergolong menyukai risiko (risk seeker); investor yang tergolong kurang suka terhadap resiko (risk averter); dan investor yang tidak memperdulikan risiko (risk indifferent).

Jika Anda tergolong berani mengambil resiki, bisa memilih investasi pada saham-saham yang sedang tumbuh. Jika Anda tergolong tipe tidak menyukai resiko, bisa memilih instrument investasi yang berpenghasilan tetap, seperti obligasi, atau yang dikelola oleh professional, seperti reksadana

3. Pajak

Sebagai warganegara yang baik, maka Anda harus menunaikan kewajiban membayar pajak. Dengan demikian Anda harus menghitung berapa kira-kira keuntungan bersih Anda setelah dipotong pajak. Atau Anda bisa membeli instrument investasi yang penghasilannya tidak dikenai pajak, seperti reksadana.

4. Likuiditas atau Keamanan

Likuiditas atau kelancaran adalah tingkat kemudahan dalam mencari modal (principal) investasi Anda. Bila Anda sewaktu-waktu membutuhkan uang tunai dengan segera, apakah pilihan investasi Anda mudah atau sulit dicairkan?

Bila Anda mementingkan likuiditas, sebaiknya memilih investasi saham. Sebaliknya, jika Anda mementingkan keamanan, bisa memilih instrument investasi obligsi atau saham preferen yang memberikan keistimewaan pembagian dividen tetap

5. Situasi Ekonomi Internasional

Di era global saat ini, unsure ketrgantungan antar Negara amat besar. Hampir tidak ada batas antar Negara, apalagi dengan kemajuan tekhnologi dan informasi yang begitu dahsyat. Misalnya perubahan kebijakan ekonomi suatu Negara dapat memberikan dampak positif ataupun negatif terhadap Negara lainnya.

Informasi yang tersedia dari suatu surat kabar dan majalah perlu dianalisis, kira-kira apa pengaruhnya terhadadap investasi Anda. Misalnya, kondisi ekonomi internasional sedang lesu, ini akan berdampak negatif terhadap ekspor dan impor. Karena itu hindarilah berinvestasi pada saham perusahaan yang punya kaitan erat dengan perdagangan internasional ini.


Situasi ekonomi nasional mempunyai pengaruh yang besar terhadap bidang usaha perusahaan yang efeknya Anda beli. Ikutilah dengan seksama perubahan undang-undang, peraturan dan kebijakan pemerintah, karena hal tersebut akan bermanfaat dalam menentukan strategi investasi Anda.

Sebagai contoh, dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) pemerintah mengalokasikan dana yang besar pada sektor pariwisata, belilah saham-saham perusahaan yang bergerak di bidang, biro perjalanan, hotel, restoran dan lain-lain yang masih ada kaitannya dengan pariwisata.

7. Situasi Industri

Situasi industri sangat berpengaruh terhadap investasi yang Anda tanamkan. Apakah bidang industri tersebut sedang berkembang, sedang mendekati titik jenuh atau mendapat tekanan sosial.
Saham-saham rokok misalnya, jelas selalu mendapat tekanan sosial dari masyarakat. Seiring dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, makin hari akan makin berkurang orang yang merokok. Jelas ini akan mempengaruhi keuntungan emiten perusahaan rokok.

8. Sains dan Teknologi

Sains dan teknologi adalah fitrah utama manusia yang tidak pernah berhenti berfikir untuk mencari dan menemukan sesuatu. Perhatikan saja Personal Computer (PC) di meja Anda, yang akan menjadi kuno dalam kurun waktu enam bulan, karena telah ditemukannya microchip yang baru.

Berikanlah minat dan perhatian pada perkembangan sain dan teknologi, karena hal ini akan sangat bermanfaat bagi strategi dan perencanaan investasi Anda. Emiten yang bergerak dalam bidang IT (Information Technology), misalnya, menjanjikan penghasilan besar di masa depan, jika inovasi-inovasi teknologi berhasil dikembangkan.
Oleh karena itu saham-saham perusahaan IT pantas dijadikan salah satu pilihan portfolio.

9. Siklus dan Tren

Ada suatu kepercayaan, bahwa setiap kegiatan usaha, bahkan juga segala bentuk kehidupan manusia bekerja dalam siklus/daur. Setiap kejadian pada masa lampau umumnya akan terulang kembali dalam skala yang berbeda.

Para ahli riset menyebutkan hal ini sebagai analisis teknis dan aur. Tujuan analisis ini adalah untuk meramalkan atau membantu memperlihatkan kecenderungan/tren masa depan.

Cermatilah tingkah laku efek yang Anda beli, niscaya akan ditemukan saat harganya naik atau turun. Gunakanlah siklus itu untuk mengambil keputusan investasi, misalnya, membeli saat siklus harga sedang turun, dan menjual saat siklus harga sedang naik.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

maksih ya postingnya bermanfaat untuk saya.
karena memberikan saya inspirasi untuk dijadikan kata pengantar.