Masalah Rakyat

Mensejahterakan Rakyat Indonesia


Sudah tidak mengherankan lagi apabila kita temui bahwa di kebanyakan tempat-tempat kerja, Rakyat Pribumi Indonesia bekerja hanya sebagai buruh bagi orang lain yang notabene bukan kaum pribumi. Hal ini sudah menjadi citra bagi bangsa kita, dan kita menjadi tergantung akan keberadaan mereka. Sungguh memprihatinkan nasib bangsa kita yang hanya menjadi Sapi Perahan bangsa lain, dengan upah yang rendah pula.
Oleh karena itu, saya sebagai pemuda Indonesia, merasa malu dan tertantang guna mengubah nasib bangsa ini. Saya juga ingin mengajak anda sebagai rakyat Indonesia yang cinta tanah air ini untuk dapat menjadi Bos bagi bangsa sendiri. Jangan biarkan orang asing yang menjadi Bos bagi bangsa kita.
Dalam rubric ini, saya ingin mengupas beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengapai impian tersebut.

1. Informasi dan Riset Pasar
Dalam dunia yang serba cepat ini, informasi amat sangat berperan penting dalam kegiatan ekonomi. Informasi digunakan untuk memprediksi peluang dan kinerja perekonomiaan dimasa mendatang. Selain itu, Inforasi dapat digunakan dalam penyelesaiaan masalah bisnis.
Namun sayangnya, kebanyakan masyarakat pibumi kiata kurang dapat mengakses informasi dengan cepat dan mudah. Akibatnya kita ketinggalan informasi penting tersebut. Hali inilah yang dimafaatkan oleh bangsa asing. Mereka mencuri kesempatan, selagi kita masih “tertidur” dengan lelapnya. Kita sering ketinggalan moment penting. Sehingga jangan heran jika kebanyakan kita banyak yang masuk pasar dari suatu produk yang siklus bisnisnya mulai menurun.
Nah, begitu pentingnya informasi itu ternyata, bukan ? Mulai sekarang, perolehlah inforamasi bisnis secapat mungkain. Pemerintah juga perlu memberikan akses informasi yang mudah bagi rakyat. Jangan sampai hal itu menjadi sesuatu yang susah dan mahal bagi rakyat.

2. Ivestasi Pribadi Masyarakat
Investasi sangat diperlukan dalam mendongkrak kinerja usaha kita. Investasi bertujuan menghasilkan nilai lebih pada produk kita, yang dikemudian hari bias memberikan nilai Laba yang melebihi nilai uang yang telah kita investasikan sebelumnya. Dengan adanya dana investasi, kita bisa mengekspansi/mengembangkan bisnis kita.
Investasi dapat tercipta dari pengunaan sebagian dana dari Pendapatan yang kita sisihkan untuk modal kerja usaha. Kebanyakan masyarakat kita masih belum menyadari pentingnya investasi ini. Ketika memperoleh rejeki, kita lupa menyisihkan sebagian nilainya untuk investasi. Menghabiskan seluruhnya untuk tujuan konsumsi dan saving. Pola keuangan inilai yang seharusnya patut kita ubah.
Namun bagimana jika kita tidak mempunyai dana investasi sama sekali ? artikel selanjutnya akan membahasnya.


3. Stimulus Pinjaman Pemerintah dan Lembaga Keuangan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Investasi penting bagi ekspansi bisnis. Bagaimana jika kita tidak punya dana investasi ? jawabannya adalah, Pemerintah dan Lembaga Keuangan harus membantu. Masalahnya adalah prosedur pemberian bantuan berupa pinjaman pada masyarakat. Jangan sampai program itu menjadi Bumerang bagi rakyat jika terdapat masalah yang mengakibatkan kemacetan kredit. Oleh karena itu disini saya akan memberikan 3 (tiga) rancangan Progam Pinjaman bagi rakyat kecil, yaitu :

a.  Pinjaman Bagi Hasil
Ini adalah program Pinjaman dengan system pembayaran bagi hasil dari Bisnis si Peminjam. Kreditor tidak perlu memberikan beban bunga pada Peminjam. Mereka cukup meneria sebagian dari bagi hasil usaha Peminjam mereka. Dengan begitu, Peminjam tidak perlu terlalu pusing memikirkan untuk membayar hutang pinjamannya pada kreditor tiap bulannya.
Kendala dari penerapan system ini adalah pihak peminjam akan terus selalu membagi keuntungan dengan pihak kreditor, serta diperlukan kejujuran antara kedua belah pihak dalam pelaporan keuangan dan kondisi usaha. Oleh karena itu dalam pembagian hasil, diperlukan kesepakatan bersama antara debitor dan kreditor, menentukan besarnya presentase pembagian. Presentase pembagiaan hasil itu harus bersifat fleksibel sehingga bisa berubah sewaktu-waktu dan menguntungkan peminjam dana.

b. Pinjaman Bersubsidi
Program seperti ini jarang sekali diterpkan di negara kita. Pemerintah memiliki andil yang sangat besar dalam pelaksanaan program ini. Dalam program ini, pemerintah akan menanggung beberapa persen Resiko gagal bayar dan beban bunga dari para peminjam dalam jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan sebelumnya. Dengan catatan, dana yang akan dipinjam harus benar-benar digunakan untuk kepentingan usaha/bisnis dan pembayaran beban bunga yang sebelumnya ditanggung permerintah, dilakukan setelah usaha/bisnis berjalan lancar.
Jadi dengan program ini, diharapkan rakyat kecil dapat memperoleh pinjaman modal untuk kegiatan usahanya tanpa terbebani oleh resiko gagal bayar dan beban bunga saat pertama kali membuka usahanya. Program ini juga memberikan kepercayaan pada Lembaga keuangan penberi pinjaman, kepercayaan akan jaminan pengembalian pinjaman.
Untuk menerapkan rancangan program ini, pemerintah perlu membentuk Lembaga/departemen khusus yang menangani segala prosedur pengajuan jenis pinjaman ini.

c. Pembayaran dengan Akumulasi Beban Bunga.
Disaaat kondisi bisnis dari peminjam dana sedang lesu dan tidak memungkinkan dilakukan pebayaran cicilan pinjaman plus bunganya, maka pihak kreditor dapat mengambil inisiatif dengan melakukan system pembayaran Akumulasi Hutang.
Akumulasi Hutang adalah system pembayaran hutang dimana Jumlah Hutang ditambah dengan bunga yang terjadi manakala pihak peminjam tidak mampu membayarnya, akan di bebankan/ditambahkan pada pembayaran selanjutnya ketika kondisi usaha mulai membaik.
Misalnya saja, setiap bulan seorang peminjam mesti membayar beban bunga plus cicilannya sebesar Rp. 75.000. Oleh karena selama 5 (lima) bulan kondisi usahanya buruk dan tidak dapat memenuhi kewajibanya, bebannya itu akan ditambahkan pada beban selanjutnya setelah jangka waktu 5 bualn tersebut. Jadi dengan ada kesepakatan antara pihak peminjam dan kreditor bahwa ia (peminjam) akan melunasinya dalam jangka waktu 10 bulan plus pembayaran hutangnya sekarang, besarnya beban perbulan yang ahrus dibayarkan adalah { (10x75000)+(5x75000) }/10 bulan = 115.000/perbulan

4. Batasan kepemilikan modal asing dan pangsa pasar

Banyaknya perusahaan dan investor asing yang beroperasonal di Indonesia, dikhawatirkan akan mengambil Hak Hidup dari perusahaan dan dominasi investor dalam negeri. Oleh karena itu perlu adanya peraturan khusus yang membatasi pengaruh dan dominasi ekonomi asing di Indonesia. Jangan sampai mereka mendominasi aktifitas perekonomian bangsa kita. Selain itu adanya peraturan ini, dapat mencegah Monopoli asing di Negara Indonesia khususnya yang menyangkut harkat hidup rakyat banyak. Persentase kepemilikan saham di perusahan dalam negeri pun harus dibatasi maksimal 49 persen.
Pemerintah juga wajib menerbitkan peraturan yang mewajibkan bagi seluruh perusahaan asing yang berjalan di Indonesia untuk memberikan transfer sumberdaya ilmu bagi para pekerja pribumi. Ini bertujuan untuk mendapatkan Alih Teknologi dari bangsa asing agar bangsa kita tidak terus menerus bergantung pada mereka. Kita harus bisa mandiri. Jangan biarkan kita terus-menerus dijajah secara Ekonomi oleh bangsa lain.